Jumat, 04 Januari 2019


Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia

Nama : Rio Robi Maulana
NPM : 26215038
Kelas: 4EB16

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019



Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen : Anshar Patria



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Sumber Daya Manusia merupakan elemen utama didalam suatu organisasi jika dibandingkan dengan elemen lain seperti modal& teknologi. Sebab manusia itu sendiri yang dapat mengendalikan elemen-elemen lain. Manusia memilih teknologi mengendalikannya dan manusia juga menggunaan modal. disamping itu manusia dapat menjadi salah satu sumber keunggulan besaing. Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu bidang ilmu menejemen khusus yang dikenal dengan menejemen sumber daya manusia, disamping manajemen pemasaran, produksi, keuangan, dan lain-lain. Manajemen sumber daya manusia sangatlah penting dan memiliki banyak tantangan, sebab manusia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan sumberdaya yang lain.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian sumberdaya manusia dan bagaimana perencanaanya?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM ?
3.      Bagaimana hubungan antara perencanaan SDM dengan anggaran ?
4.      Bagaimana menyusun anggaran dan menejemen keuangan ?
5.      Apa itu forcasting SDM?

C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dan perencanaan sumberdaya manusia
2.      Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perencanaan SDM
3.      Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perencanaan SDM dengan anggaran
4.      Untuk mengetahui bagaimana anggaran dan menejemen keuangan
5.      Untuk mengetahui forcasting SDM


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan”. Sementara perencanaan SDM menurut Graham dan Benet dalam Safarudin Alwi, 2001:148, dikatakan bahwa perencanaan SDM sebagai upaya memproyeksikan berapa banyak karyawan dan macam apa yang dibutuhkan organisasi dimasa yang akan datang. Sebenarnya masih banyak lagi definisi tentang perencanaan SDM yang bisa diangkat, namun dari beberapa definisi yang disebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan proses menentukan kebutuhan SDM, secara kuantitatif dan kualitatif untuk mencapai tujuan strategik organisasi melalui fungsi-fungsi MSDM dalam jangka pendek maupun jangka panjang secara efektif dan efisien.
B.         Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ada tiga faktor yang mempengaruhi untuk dilakukannya forecasting SDM bagi perusahaan antara lain:
1.           Faktor eksternal
Persediaan karyawan berdasarkan analisa pasar tenaga kerja serta tren kondisi kependudukan sehingga ada kerjasama antara penyedia tenaga kerja denga perusahaan dengan menjamin kuantitas dan kualitas karyawan.
a.       Faktor ekonomi nasional dan industri
Faktor ini secara langsung berpengaruh rencana strategi (taktik) sebuah organisasi.
b.      Faktor sosial politik dan hokum
Faktor-faktor ini tidak boleh diabaikan dalam sebuah organisasi termasuk juga dalam melakukan perencanaan SDM, faktor ini yang menempatkan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa inggris yang semakin penting dalam bekomunikasi telah mengharuskan organisasi menjadikan sebagai pertimbangan yang besar pengaruhnya dalam perencanaan SDM.
c.       Faktor teknologi
Perkembangan dan kemjuan ilmu pengetahuan yang pesat telah diiringi pula dengan dihasilkannya teknologi baru, baik yang berhubungan dengan cara kerja dan peralatan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitasnya baik untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang juga terus meningkat kualitasnya.
d.      Faktor pesaing
Faktor pesaing merupakan wujud dari tantangan yang semakin berat dalam dunia bisnis, bagi suatu organisasi akan mempengaruhi pasar bagi produknya baik berupa barang atau jasa, untuk merebut dan memenangkan sebuah organisasi diperlukan SDM yang kompetitif.
2.      Faktor internal
Menghitung jumlah para karyawan serta mengevaluasi kemampuan mereka sebagai bentuk adanya kemungkinan untuk penugasan para karyawan untuk mengisi lowongan – lowongan pekerjaan yang akan datang.
a.       Rencana strategik dan rencana operasional (taktik) Rencana ini tidak mungkin terwujud tanpa SDM yang relevan dan kompetitif, maksudnya suatu organisasi harus mempunyai keahlian dalam organisasinya sehingga mampu menghasilkan produk secara berkualitas. Peramalan (prediksi) produksi dan penjualan tidak boleh dilakukan secara spekulatif, tetapi harus didasarkan pada data sebelumnya dan survey pasar agar dapat dilakukan perhitungan yang obyektif.
b.      Faktor bisnis baru Dengan memperhatikan lingkungan dan kemampuan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi selalu tebuka peluang bagi organisasi.
c.       Faktor desain organisasi dan desain pekerjaan Dirancang untuk mewujudkan pekerjaan agar berlangsung efektif dan efisien. d. Faktor Keterbukaan Manajer yang terbukadengan memberikan informasi yang lengkap untuk melakukan analisis tenaga kerja maka akan memberikan peluang dihasilkannya perencanaan yang akurat.
3.      Faktor ketenagakerjaan adalah untuk meningkatkan kecermatan dalam menyusun perencanaan tenaga kerja atau SDM kedepan.
a.       Pensiun, PHK, Meninggal dunia, dan karyawan yang sering absen, sehingga tidak luput dari prediksi manajemen SDM dan harus ada penggantinya.
b.      Promosi (kenaikan pangkat), pindah, dan karyawan yang mendapat tugas pelatihan diluar juga harus diperhitungkan, baik dengan cara pergantian maupun rancangan penempatanyang lebih tepat.
C.        Hubungan antara Perencanaan SDM dengan Anggaran
Antara manajemen sumber daya manusia dengan anggaran terdapat hubungan yang sangat erat. Pengaruh nilai terhadap perencanaan sumber daya manusia sangat jelas pada hubungan ini. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:
1.      Anggaran merupakan pusat pertemuan antara polotik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana konflik-konflik nilai diatasi dan diterjemahkan ke dalam program-program kongret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan program.
2.      Karena gaji dan tunjangan merupakan 50 hingga 70% dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan.
3.      Perencanaan sumber daya manusia merupakan aspek manajemen kepegawaian pemerintah yang menjabati antara lingkungan politik luar dan aktivitas-aktivitas inti seperti analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan imbalan/kompensasi.
4.      Oleh karena iru nilai dominan yang paling mempengaruhi keterkaitan antara perencanaan sumber daya manusia dengan lingkungan luar dan aktivitas-aktivitas pengalokasian utama adalah daya tanggap politik.
5.      Pada dasarnya, bagaimanapun juga daya tanggap politik merupakan nilai yang dominan. Pengadilan bisa menuntut gaji yang sama, atau suatu paket kompensasi/imbalan dapat dirundingkan melalui tawar-menawar bersama. Tetapi tidak satupun dari keputusan-keputusan itu dapat dilaksanakan sebelum badan legislatif, memalui persiapan anggaran dan proses persetujuan, mencairkan dan-dana tersebut untuk mengefektivkan keputusan-keputusan tersebut.

D.        Anggaran dan Manajemen Keuangan
a.      Anggaran : Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian yang baik melalui anggaran
b.      Manajemen Keuangan : Menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
E.         Forecasting SDM
Forecasting adalah teknik perencanaan SDM secara ilmiah, artinya bahwa perencanaan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dan data, informasi dan peramalan (forcasting) dan perencanaan yang baik. Perencanaan SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu. Pada teknik ini, data dan informasi harus akurat dengan analisis yang baik dan benar.
Forecasting juga bermakna usaha peramalan (prediksi) kebutuhan-kebutuhan karyawan (paling tidak secara informal) diwaktu yang akan datang yang didasarkan pada ketajaman perencanaan SDM kedepan meskipun mungkin prediksi tidak dibutuhkan. Peramalan kebutuhan SDM merupakan elemen penting dalam perencanaan sumber daya manusia. Peramalan SDM karyawan mencoba untuk menentukan apa yang dibutuhkan, baik permintaan keterampilan atau keahlian khusus dan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan. Jadi itu perlu dalam perencanaan adalah: jumlah, jenis, kualitas. Jadi pemahaman keseluruhan peramalan adalah upaya untuk memprediksi kebutuhan – kebutuhan analisis ketajaman organisasi yang mendasari perencanaan ke depan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan tuntutan keahlian atau keterampilan sesuai dengan jumlah, jenis, dan kualitas.
Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:
·         Inkrementalisme (Dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.
·         Collective Opinion, teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut. 
·         Categorical and Cluster Forecasting, teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan dan teknik kluster ini memperkirakan kelompok-kelompok bersama kedudukan tersebut dengan syarat dan tuntutan akan ketrampilan umum. Ini sering dipakai dalam organisasi yang besar.
·         Modeling, metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manager harus menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia. Asumsi ini didasarkan pada keadaan ekonomi, perkembagan teknologi, sistem pendidikan, persaingan para majikan, sifat dasar pasar tenaga kerja, sistem kompensasi, jumlah lowongan dan praktek rekruitmen.




BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan elemen utama dalam suatu organisasi jika dibandingkan dengan elemen-elemen lain, sebab manusia dapat mengendalikan elemen lain seperti teknologi dan modal. Perencanaan SDM dapat didefinisikan sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan keterampilan yang tepat. Perencanaan SDM dipengaruhi  oleh tiga faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor ketenagakerjaan. Peramalan kebutuhan SDM merupakan elemen penting dalam perencanaan sumber daya manusia. Peramalan SDM karyawan mencoba untuk menentukan apa yang dibutuhkan, baik permintaan keterampilan atau keahlian khusus dan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan.







Daftar pustaka
Noe, A. Raymond, dkk. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia:Mencapai Keunggulan Bersaing Edisi-6 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif. BPFE UGM, Yogyakarta.


Sabtu, 19 Mei 2018

SOFTSKILL (BAHASA INGGRIS BISNIS2) LAST TASK DUE ON 20TH MAY 2018



VERTHC COFFE SHOP


Group member are:
Vermita effendi as Manager
Rio robi maulana as Barista
Thalia aprilia as Waiter
Cindy Eka Restiani as Cashier





      The business plan that we will set up is a coffee shop that will sell various types of typical Indonesian coffee drinks. Our target market is employees and students, so we will open a coffee shop around campus & office .Desain we will make for this coffe shop themed abstract & intragramable to appeal to customers. For the price we offer an average of Rp.25 thousand for a cup of hot coffee and Rp. 30 thousand for a cup of iced coffee. We think the price is quite affordable for employees and students. profit prediction 100% of total capital, because we make a cup of coffee with a total capital of only Rp12-15 thousand.

   At this coffe shop I served as a barista. Barista's job is to make & dispensing coffee. But not only that in my work must also be sensitive to the taste of coffee so that customers feel satisfied with the coffee that I make. Because the taste of coffee that I make will affect customer loyalty that will make the coffe shop is more crowded.

     Barista must understand what customers want for coffee. Barista also will always be ready to accept complaints from customers against the taste of coffee, I as a barista must be professional. Then in the duty I have to be friendly to all customers, because what I do will have a big effect on this coffee shop


Rabu, 14 Maret 2018

softskill bahasa inggris bisnis 2 first task due on 17th march2018


Bill Gates
Co-founder of Microsoft Corp.
Founded: 1975

"Ultimately, the PC will be a window to everything people are interested in-and everything we need to know."-Bill Gates

Some see him as an innovative visionary who sparked a computer revolution. Others see him as a modern-day robber baron whose predatory practices have stifled competition in the software industry. Regardless of what his supporters and detractors may think, few can argue that Bill Gates is one of, if not the most successful entrepreneur of the 20th century. In just 25 years, he built a two-man operation into a multibillion-dollar colossus and made himself the richest man in the world somewhere along the way. Yet he accomplished this feat not by inventing new technology, but by taking existing technology, adapting it to a specific market, and then dominating that market through innovative promotion and cunning business savvy.

Gates' first exposure to computers came while he was attending the prestigious Lakeside School in Seattle. A local company offered the use of its computer to the school through a Teletype link, and young Gates became entranced by the possibilities of the primitive machine. Along with fellow student Paul Allen, he began ditching class to work in the school's computer room. Their work would soon pay off. When Gates was 15, he and Allen went into business together. The two teens netted $20,000 with Traf-O-Data, a program they developed to measure traffic flow in the Seattle area.


Despite his love and obvious aptitude for computer programming, and perhaps because of his father's influence, Gates entered Harvard in the fall of 1973. By his own admission, he was there in body but not in spirit, preferring to spend his time playing poker and video games rather than attending class.


All that changed in December 1974, when Allen showed Gates a magazine article about the world's first microcomputer, the Altair 8800. Seeing an opportunity, Gates and Allen called the manufacturer, MITS, in Albuquerque, New Mexico, and told the president they had written a version of the popular computer language BASIC for the Altair. When he said he'd like to see it, Gates and Allen, who actually hadn't written anything, starting working day and night in Harvard's computer lab. Because they did not have an Altair to work on, they were forced to simulate it on other computers. When Allen flew to Albuquerque to test the program on the Altair, neither he nor Gates was sure it would run. But run it did. Gates dropped out of Harvard and moved with Allen to Albuquerque, where they officially established Microsoft. MITS collapsed shortly thereafter, but Gates and Allen were already writing software for other computer start-ups including Commodore, Apple and Tandy Corp.


The duo moved the company to Seattle in 1979, and that's when Microsoft hit the big time. When Gates learned IBM was having trouble obtaining an operating system for its new PC, he bought an existing operating system from a small Seattle company for $50,000, developed it into MS-DOS (Microsoft Disk Operating System), then licensed it to IBM. The genius of the IBM deal, masterminded by Gates, was that while IBM got MS-DOS, Microsoft retained the right to license it to other computer makers.


Much as Gates had anticipated, after the first IBM PCs were released, cloners such as Compaq began producing compatible PCs, and the market was soon flooded with clones. Like IBM, rather than produce their own operating systems, the cloners decided it was cheaper to purchase MS-DOS off the shelf. As a result, MS-DOS became the standard operating system for the industry, and Microsoft's sales soared from $7 million in 1980 to $16 million in 1981.


Microsoft expanded into applications software and continued to grow unchecked until 1984, when Apple introduced the first Macintosh computer. The Macintosh's sleek graphical user interface (GUI) was far easier to use than MS-DOS and threatened to make the Microsoft program obsolete. In response to this threat, Gates announced that Microsoft was developing its own GUI-based operating system called Windows. Gates then took Microsoft public in 1986 to generate capital. The IPO was a roaring success, making Gates one of the wealthiest people in the country overnight.


When Windows was finally released in 1985, it wasn't exactly the breakthrough Gates had predicted. Critics claimed it was slow and cumbersome. Apple wasn't exactly pleased either. They saw Windows as a rip-off of the Macintosh operating system and sued. The case would drag on until the mid-1990s, when the courts finally decided that Apple's suit had no merit.


Meanwhile, Gates worked on improving Windows. Subsequent versions of the program ran faster and froze less frequently. Third-party programmers began developing Windows-based programs, and Microsoft's own applications became hot sellers. By 1993, Windows was selling at a rate of 1 million copies per month and was estimated to be running on nearly 85 percent of the world's computers.

Microsoft solidified its industry dominance in the mid-1990s by combining Windows with its other applications into "suites" and persuading leading computer makers to preload their software on every computer they sold. The strategy worked so well that by 1999 Microsoft was posting sales of $19.7 billion, and Gates' personal wealth had grown to a phenomenal $90 billion.


But with success has come scrutiny. Microsoft's competitors have complained that the company uses its operating system monopoly to retard the development of new technology -- a claim Gates soundly refutes. Nevertheless, the U.S. Justice Department filed an antitrust lawsuit against the company in 1998 over its practice of bundling software with Windows.


In November 1999, a U.S. District Court ruled that Microsoft indeed had a monopoly in the market for desktop-computer operating systems. The court also found that Microsoft engaged in tactics aimed at snuffing out any innovation that threatened its dominance of the multibillion-dollar computer industry. A court settlement was approved in 2002 with Microsoft consenting to curb some of its objectionable practices. Microsoft has since been the focus of antitrust actions from the European Commission and private litigants.  


Attempting to explain his tremendous success, industry experts have pointed out that there are really two Bill Gateses. One is a consummate computer geek who can "hack code" with the best of them. The other is a hard-driven businessman who, unlike most of his fellow Silicon Valley superstars, took readily to commerce and has an innate instinct for the marketplace. This combination enabled Gates to see what his competitors could not. While they were focusing on selling software, Gates was focusing on setting standards, first with MS-DOS and later with Windows. The standards he helped set shaped the modern computer industry and will continue to influence its growth well into the next century.


As a child, Bill Gates' two favorite games were "Risk" (where the object is world domination) and "Monopoly."
Microsoft's Other Billionaire Bill Gates has become the singular face of Microsoft, but the company wouldn't be what it is today without Paul Allen. It was Allen who primarily wrote Microsoft's first program, and according to Microsoft veterans, he championed the company's biggest successes, including MS-DOS, Windows and Microsoft Word. But Allen reached a turning point in 1983, when he was diagnosed with Hodgkin's disease.

Forced to rethink his priorities, Allen resigned from his day-to-day duties at Microsoft and resolved to spend more time enjoying the luxuries his great wealth could afford. He pursued the good life for two or three years, during which time the cancer went into remission. Rather than return to Microsoft, however, he plunged into another start-up, founding Asymetrix in 1985, and has since gone on to become one of the country's most successful high-tech venture capitalists.





1.     What tenses are used in the article? (show the proof)
Answer: The article use Simple Past Tense
Proof = When Gates was 15, he and Allen went into business together. The two teens netted $20,000 with Traf-O-Data, a program they developed to measure traffic flow in the Seattle area.

2.     Restate one sentence in the article into gerund / to + infinitive
Answer:  Like IBM, rather than produce their own operating systems, the cloners decided it was cheaper to purchase MS-DOS off the shelf
 Like IBM, rather than produce their own operating systems, the cloners decided it was cheaper purchasing MS-DOS off the shelf.
3.     Show a use of personal pronouns or possessive pronouns or reflexive pronouns in the article.
Answer: In just 25 years, he built a two-man operation into a multibillion-dollar colossus and made himself the richest man in the world somewhere along the way.



sumber : https://www.entrepreneur.com/article/197526

Kamis, 28 Desember 2017

cover latter

Jakarta, desember, 28th 2017
Attention To:
Human resources department (HRD)
PT. Sinar Timur Laut
Jalan Kebangsaan no.41
Jakarta

Dear Sir/Madam
Let me introduce myself:

Name                        : Rio Robi Maulana
Place/date. Born    : Sumedang / November, 05nd 1996
Education                : College Student
Address                   : kebagusan kecil road no.23 of south jakarta
Phone                      : 081293490089

based on job advertisements published in newspapers, I intend to file a job application to join and a carrer in PT. Sinar Timur Laut as accountant staf.
 I have experience working as accountant in one of the famous companies in Jakarta for 6 month, with this statement, I am willing to provide the dedication and competence that I have.
Along with a cover latter to this work I am attaching “curriculum vitae”
Thank you for your attention. I await yiur decision to reply to this latter

                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Yours faithfully



Rio Robi Maulana

curriculum vitae


Jumat, 02 Juni 2017

HUKUM & PERJANJIAN KONTRAK DALAM BISNIS

Pengertian Hukum Perjanjian
1.     Menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata
Perjanjian menurut Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata berbunyi :
“Suatu Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”. Ketentuan pasal ini sebenarnya kurang begitu memuaskan, karena ada beberapa kelemahan. Kelemahan- kelemahan itu adalah seperti diuraikan di bawah ini:

a) Hanya menyangkut sepihak saja, hal ini diketahui dari perumusan, “satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya”.
b) Kata perbuatan mencakup juga tanpa consensus
c) Pengertian perjanjian terlalu luas
d) Tanpa menyebut tujuan
e) Ada bentuk tertentu, lisan dan tulisan
f) Ada syarat- syarat tertentu sebagai isi perjanjian, seperti disebutkan di bawah ini:
1. syarat ada persetuuan kehendak
2. syarat kecakapan pihak- pihak
3. ada hal tertentu
4. ada kausa yang halal
                2. Menurut Rutten
Perjanjian adalah perbuatan hokum yang terjadi sesuai dengan formalitas-formalitas dari peraturan hukum yang ada, tergantung dari persesuaian pernyataan kehendak dua atau lebih orang-orang yang ditujukan untuk timbulnya akibat hukum demi kepentingan salah satu pihak atas beban pihak lain atau demi kepentingan dan atas beban masing-masing pihak secara timbal balik.
               3. Menurut adat
Perjanjian menurut adat disini adalah perjanjian dimana pemilik rumah memberikan ijin kepada orang lain untuk mempergunakan rumahnya sebagai tempat kediaman dengan pembayaran sewa dibelakang (atau juga dapat terjadi pembayaran dimuka).

Dasar-Dasar Hukum Perjanjian
A. PERJANJIAN PADA UMUMNYA
Menurut Pasal 1313 KUH Perdata Perjanjian adalah Perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan hukum  antara dua orang atau lebih yang disebut Perikatan yang di dalamya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak.   Perjanjian adalah sumber perikatan.
A.1.     Azas-azas Hukum Perjanjian
Ada beberapa azas yang dapat ditemukan dalam Hukum Perjanjian, namun ada dua diantaranya yang merupakan azas terpenting dan karenanya perlu untuk diketahui, yaitu:
Azas Konsensualitas, yaitu bahwa suatu perjanjian dan perikatan yang timbul telah lahir sejak detik tercapainya kesepakatan, selama para pihak dalam perjanjian tidak menentukan lain. Azas ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian.
Azas Kebebasan Berkontrak, yaitu bahwa para pihak dalam suatu perjanjian bebas untuk menentukan materi/isi dari perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan kepatutan. Azas ini tercermin jelas  dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya




SYARAT SAH PERJANJIAN

Menurut Pasal 1320 Kitab Undang Undang Hukum Perdata, sahnya perjanjian harus memenuhi empat syarat yaitu :
1. Sepakat untuk mengikatkan diri Sepakat maksudnya adalah bahwa para pihak yang mengadakan perjanjian itu harus bersepakat, setuju untuk seia sekata mengenai segala sesuatu yang diperjanjikan. Kata sepakat ini harus diberikan secara bebas, artinya tidak ada pengaruh dipihak ketiga dan tidak ada gangguan.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian berarti mempunyai wewenang untuk membuat perjanjian atau mngadakan hubungan hukum. Pada asasnya setiap orang yang sudah dewasa dan sehat pikirannya adalah cakap menurut hukum.
3. Suatu hal tertentu Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian. Syarat ini diperlukan untuk dapat menentukan kewajiban debitur jika terjadi perselisihan. Pasal 1338 KUHPerdata menyatakan bahwa suatu perjanjian harus mempunyai sebagai suatu pokok yang paling sedikit ditetapkan jenisnya.
4. Sebab yang halal Sebab ialah tujuan antara dua belah pihak yang mempunyai maksud untuk mencapainya. Menurut Pasal 1337 KUHPerdata, sebab yang tidak halal ialah jika ia dilarang oleh Undang Undang, bertentangan dengan tata susila atau ketertiban. Menurut Pasal 1335 KUHPerdata, perjanjian tanpa sebab yang palsu atau dilarang tidak mempunyai kekuatan atau batal demi hukum.
Dua syarat yang pertama yaitu kesepakatan dan kecakapan yang disebut syarat- syarat subyektif. Sedangkan dua syarat yang terakhir dinamakan syarat objektif, karena mengenai perjanjian itu sendiri atau obyek dari perbuatan hukum yang dilakukan.

Saat Lahirnya Perjanjian
Menetapkan kapan saat lahirnya perjanjian mempunyai arti penting bagi :
a) kesempatan penarikan kembali penawaran;
b) penentuan resiko;
c) saat mulai dihitungnya jangka waktu kadaluwarsa;
d) menentukan tempat terjadinya perjanjian.
Berdasarkan Pasal 1320 jo 1338 ayat (1) BW/KUHPerdata dikenal adanya asas konsensual, yang dimaksud adalah bahwa perjanjian/kontrak lahir pada saat terjadinya konsensus/sepakat dari para pihak pembuat kontrak terhadap obyek yang diperjanjikan.
Pada umumnya perjanjian yang diatur dalam BW bersifat konsensual. Sedang yang dimaksud konsensus/sepakat adalah pertemuan kehendak atau persesuaian kehendak antara para pihak di dalam kontrak. Seorang dikatakan memberikan persetujuannya/kesepakatannya (toestemming), jika ia memang menghendaki apa yang disepakati.
Mariam Darus Badrulzaman melukiskan pengertian sepakat sebagai pernyataan kehendak yang disetujui (overeenstemende wilsverklaring) antar pihak-pihak. Pernyataan pihak yang menawarkan dinamakan tawaran (offerte). Pernyataan pihak yang menerima penawaran dinamakan akseptasi (acceptatie). Jadi pertemuan kehendak dari pihak yang menawarkan dan kehendak dari pihak yang akeptasi itulah yang disebut sepakat dan itu yang menimbulkan/melahirkan kontrak/perjanjian.

beberapa teori yang bisa digunakan untuk menentukan saat lahirnya kontrak yaitu:
a. Teori Pernyataan (Uitings Theorie)
Menurut teori ini, kontrak telah ada/lahir pada saat atas suatu penawaran telah ditulissuratjawaban penerimaan. Dengan kata lain kontrak itu ada pada saat pihak lain menyatakan penerimaan/akseptasinya.
b. Teori Pengiriman (Verzending Theori).
Menurut teori ini saat pengiriman jawaban akseptasi adalah saat lahirnya kontrak. Tanggal cap pos dapat dipakai sebagai patokan tanggal lahirnya kontrak.
c. Teori Pengetahuan (Vernemingstheorie).
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat jawaban akseptasi diketahui isinya oleh pihak yang menawarkan.
d. Teori penerimaan (Ontvangtheorie).
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat diterimanya jawaban, tak peduli apakahsurattersebut dibuka atau dibiarkan tidak dibuka. Yang pokok adalah saatsurattersebut sampai pada alamat si penerimasuratitulah yang dipakai sebagai patokan saat lahirnya kontrak.
Pelaksanaan Perjanjian Itikad baik dalam Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata merupakan ukuran objektif untuk menilai pelaksanaan perjanjian, artinya pelaksanaan perjanjian harus mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan. Salah satunya untuk memperoleh hak milik ialah jual beli. Pelaksanaan perjanjian ialah pemenuhan hak dan kewajiban yang telah diperjanjikan oleh pihak-pihak supaya perjanjian itu mencapai tujuannya.
Jadi perjanjian itu mempunyai kekuatan mengikat dan memaksa. Perjanjian yang telah dibuat secara sah mengikat pihak-pihak, perjanjian tersebut tidak boleh diatur atau dibatalkan secara sepihak saja.
Pembatalan dalam suatu Perjanjian
Pembatalan Perjanjian Suatu perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu pihak yang membuat perjanjian ataupun batal demi hokum. Perjanjian yang dibatalkan oleh salah satu pihak biasanya terjadi karena;
1. Adanya suatu pelanggaran dan pelanggaran tersebut tidak diperbaiki dalam jangka waktu yang ditentukan atau tidak dapat diperbaiki.
2. Pihak pertama melihat adanya kemungkinan pihak kedua mengalami kebangkrutan atau secara financial tidak dapat memenuhi kewajibannya.
3. Terkait resolusi atau perintah pengadilan
4. Terlibat hukum
5. Tidak lagi memiliki lisensi, kecakapan, atau wewenang dalam melaksanakan perjanjian
Perikatan, lahir karena suatu persetujuan atau karena undang-undang. Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik yaitu keinginan subyek hukum untuk berbuat sesuatu, kemudian mereka mengadakan negosiasi dengan pihak lain, dan sudah barang tentu keinginan itu sesuatu yang baik. Itikad baik yang sudah mendapat kesepakatan terdapat dalam isi perjanjian untuk ditaati oleh kedua belah pihak sebagai suatu peraturan bersama. Isi perjanjian ini disebut prestasi yang berupa penyerahan suatu barang, melakukan suatu perbuatan, dan tidak melakukan suatu perbuatan.


Macam-macam Perjanjian

1)Perjanjian dengan Cuma-Cuma  dan Perjanjian Dengan Beban.
Perjanjian dengan Cuma-Cuma adalah suatu perjanjian dimana pihak yang satu memberikan suatu keuntungan kepada yang lain tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri. (Pasal 1314 ayat (2) KUHPerdata).
Perjanjian Dengan Beban adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak memberikan suatu keuntungan kepada pihak lain dengan menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri.
2)Perjanjian Sepihak dan Perjanjian Timbal Balik.
Perjanjian Sepihak adalah suatu perjanjian dimana hanya terdapat kewajiban pada salah satu pihak saja
Perjanjian Timbal Balik adalah suatu perjanjian yang memberi kewajiban dan hak kepada kedua belah pihak.

3)Perjanjian Konsensuil, Formal dan, Riil.
Perjanjian Konsensuil adalah perjanjian dianggap sah apabila ada kata sepakat antara kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian tersebut.
Perjanjian Formil adalah perjanjian yang harus dilakukan dengan suatu bentuk teryentu, yaitu dengan cara tertulis.
Perjanjian Riil adalah suatu perjanjian dimana selain diperlukan adanya kata sepakat, harus diserahkan.
4)Perjanjian Bernama, Tidak Bernama dan, Campuran.
Perjanjian Bernama adalah suatu perjanjian dimana Undang Undang telah mengaturnya dengan kententuan-ketentuan khusus yaitu dalam Bab V sampai bab XIII KUHPerdata ditambah titel VIIA.
Perjanjian Tidak Bernama adalah perjanjian yang tidak diatur secara khusus.
Perjanjian campuran adalah perjanjian yang mengandung berbagai perjanjian yang sulit dikualifikasikan.

Contoh Hukum Perjanjian:

Lion Air:   Sanksinya Bisa Berlapis bagi Pilot Hisab Sabu
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat dikonfirmasi terkait penangkapan pilot yang terbukti menghisap sabu mengaku prihatin.
Ia menyebut pihak manajemen akan mengambil langkah tegas bagi yang bersangkutan sesuai dengan apa yang diperbuat. “Tidak ada toleransi untuk masalah yang menyangkut keselamatan penumpang, dan ini jelas-jelas melanggar banyak aturan, sanksinya bisa berlapis,” ujar Edward saat dihubungi, Sabtu (4/2/2012) malam.
Ia prihatin peristiwa tertangkapnya pilot Lion karena masalah narkoba harus terulang kembali. Menurutnya selama ini sudah banyak contoh negatif yang terjadi karena penyelahgunaan narkoba, termasuk pemecatan pegawai Lion karena kasus narkoba, tapi tetap saja ada yang melakukan.
“Kami tentunya tidak mungkin mengawasi satu per satu pegawai selam 24 jam, tapi ke depan kami akan mencari langkah antisipasi lagi yang lebih ketat,” ujar Edward.
Lebih lanjut Edward menjelaskan, jika selama ini semua pegawai Lion sudah untuk tidak melanggar aturan hukum yang berlaku. Selain sudah diatur dalam perundangan, urusan penyelahgunaan narkoba termasuk mengonsumsi, memiliki atau bahkan mengedarkan narkoba sudah diatur dalam pedoman awak pesawat. Penerapa aturan itu kembali ditegaskan dan diulang dalam perjanjian bersAma.
Sebagai langkah antisipatif pihak manajemen juga melakukan pemeriksaan sampling urine secara berkala. Pihak manajemen juga sudah bertindak tegas pada pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran-pelanggaran termasuk penyalahgunaan narkoba.
Edward berjanji akan lebih mengintensifkan pengawasan pada pegawai dan awak pesawat. Pengawasan bukan hanya berlaku ketat di Jakarta, tapi juga akan diberlakukan lebih ketat di daerah-daerah.Pihak Lion juga merangkul keluarga pegawai untuk bersama-sama menghindari pengaruh penyalahgunaan narkoba. Melalui kedekatan dengan keluarga diharapkan pihak manajemen dan keluraga bisa sama-sama memberi informasi, sehingga jika ditemui indikasi awal bisa segera ditindak lanjuti.







REFRENSI
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl31/jenisjenis-kontrak-bisnis-     (2017,25 mei)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/hukum-perjanjian-16/                          (2017,25 mei)
 Subekti, R, Prof, S.H., Hukum Perjanjian, Cetakan ke-VIII, PT Intermasa.